Tugu Muda Semarang Berwisata Sambil Belajar Sejarah
Senin
Tulis Komentar
Monumen bersejarah ini dibangun untuk mengenang Pertempuran Lima Hari
di Semarang ketika melawan penjajah Jepang dari tanggal 14-19
Oktober1945. Tugu muda ini menggambarkan semangat juang warga Semarang
khususnya para remaja untuk mempertahankan Kemerdekaan Indonesia dan
mempertahankan kota Semarang pada khususnya. Atas prakarsa Koordinasi
Pemuda Indonesia, didirikanlahTugu Muda ini. Tetapi rencana ini gagal
karena mengalami sebuah kendala dalam pendanaan. Sehingga pada tahun
1951 dibentuklah Panitia Tugu Muda yang diketuai Subeno Sosro Wardoyo
(Walikota Semarang pada saat itu). Rancangan desain Tugu Muda ini
dilakukan oleh Salim, sedangkan pada bagian relief dikerjakan oleh
seniman yang bernama Hondro.
Di sebelah utara Tugu Muda ini terdapat Gedung Pandanaran, di sebelah
Timur terdapat obyek wisata Lawang Sewu, di sisi selatan berhadapan
dengan Museum Mandala Bhakti, sedangkan di sebelah barat Tugu Muda
terdapat Wisma Perdamaian.
Hingga saat ini Tugu Muda menjadi sebuah tempat berkumpul oleh kawula
muda Semarang untuk bersantai, berkumpul, bercanda, photo-photo pada
malam hari, terutama malam Minggu di area Tugu Muda Semarang sangat
ramai.
DESKRIPSI
Makna dari Tugu Muda yang berbentuk seperti lilin yakni semangat juang
para pejuang untuk mempertahankan kemerdekaan RI tidak akan pernah
padam. Penampang Tugu Muda berbentuk segi lima. Tugu ini terdiri dari 3
(tiga) bagian yaitu landasan, badan dan kepala. Pasa sisi landasan tugu
terdapat relief. Keseluruhan tugu dibuat dari batu. Untuk memperkuat
kesan tugunya, dibuat kolam hias dan taman pada sekeliling tugu.
Di taman di berikan beberapa ornamen air mancur, lampu-lampu warna
putih dan kuning yang akan menambah kesan anggun di malam hari. Terdapat
pula pohon cemara, duplikasi senjata bambu runcing yang tegak berdiri
berjajar sebanyak 5 (lima) buah. Bambu runcing ini menggambarkan
Pertempuran lima hari di Semarang dengan bersenjatakan bambu runcing.
Pada bagian kaki tugu terdapat relief dengan lima buah sangga pilar,
yang dipergunakan untuk menggambarkan berbagai macam relief, juga
dimaksudkan sebagai lamban Pancasila. Pada tiap-tiap sangga terdapat
hiasan-hiasan yang berbeda satu dengan yang lain yaitu:
-
Relief Hongerodeem
Menggambarkan kehidupan rakyat Indonesia pada zaman penjajahan Belanda dan Jepang yang sangat tertindas dan banyak yang menderita kelaparan, hingga hongerodeem atau penyakit busung lapar merajalela di kalangan masyarakat.
-
Relief Pertempuran
Menggambarkan betapa besar gelora semangat juang serta keberanian para pemuda Semarang dalam mempertahankan kemerdekaan negara dan bangsanya.
-
Relief Penyerangan
Menggambarkan perlawanan rakyat Indonesia terhadap pihak penjajahan untuk melepaskan diri dari belenggu penjajahan.
-
Relief Korban
Menceritakan tentang Pertempuran Lima Hari di Semarang, bahwa pada pertempuran tersebut banyak rakyat yang menjadi korban.
-
Relief Kemenangan
Menggambarkan hasil jerih payah dan pengorbanan yang telah membasahi bumi kota Semarang.
SEJARAH PEMBANGUNAN
Pembangunan Tugu Muda ini dimulai dengan peletakan batu pertama yang
dilakukan pada tanggal 28 Oktober 1945, oleh Mr. Wongsonegoro, yakni
Gubernur Jawa Tengah pada saat itu. Rencana awal tugu ini akan
diletakkan di dekat alun-alun, namun karena pada bulan Nopember 1945
meletus perang melawan Sekutu dan Jepang, proyek ini menjadi
terbengkalai. Kemudian atas prakarsa Badan Koordinasi Pemuda Indonesia
(BKPI) pada tahun 1949, pembangunan tugu kembali dilakukan, namun karena
kesulitan dana, ide ini jugaa belum terlaksana. Pada tahun 1951
dibentuk Panitia Tugu Muda untuk merancang pembangunan kembali, tetapi
lokasinya di semarang yakni di pertemuan Jl. Pemuda, Jl. Imam Bonjol,
Jl. Dr. Sutomo, dan Jl. Pandanaran seperti lokasi saat ini. Akhirnya
pada tanggal 10 November 1951, Boediono (Gubernur Jawa Tengan)
meletakkan batu pertama di lokasi tersebut.
Tugu ini diresmikan pada tanggal 20 Mei 1953, bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional oleh Ir. Soekarno.
Desain tugu dikerjakan oleh Salim, sedangkan relief pada tugu
dikerjakan oleh seniman Hendro. Batu yang digunakan antara lain
didatangkan dari Kaliurang dan Paker.
Belum ada Komentar untuk "Tugu Muda Semarang Berwisata Sambil Belajar Sejarah"
Posting Komentar